Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi debat ketiga calon presiden peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 yang digelar tadi malam. Jokowi mempertanyakan saling serang personal, alih-alih substansi visi, misi, dan program.
“Yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang yang sebetulnya nggak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, nggak apa-apa,” katanya di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).
“Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi, yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan, dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. Saya kira akan banyak yang kecewa,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, mantan wali kota Solo itu menilai debat Pilpres 2024 perlu diformat sehingga lebih baik lagi. Perlu ada rambu-rambu sehingga hidup.
“Saling serang nggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi,” ujar Jokowi.
Seperti diketahui, situasi debat sempat memanas dalam beberapa segmen debat antara calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Salah satu contoh ketika pembahasan mengenai etika.
Saat itu, Prabowo mengatakan pemimpin harus beretika baik. Pemimpin juga tidak boleh menghasut dan menyesatkan rakyat.
Hal itu kemudian dibalas Anies. Ia menyinggung Prabowo soal standar etika.
“Ketika ada pelanggaran etika, bapak tetap jalan terus dengan cawapres (calon wakil presiden) yang melanggar etika. Artinya ada kompromi atas standar etika, ini fakta,” sindir Anies membalas Prabowo. https://elementlagu.com/wp/