14 BUMN Pasien PPA Dikaji 9 Bulan, Bakal Ada yang Tutup Lagi ?

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) berencana akan kembali menutup perusahaan pelat merah yang sakit dan tidak dapat terselamatkan. Pembubaran ini seiring dengan target Kementerian BUMN yang akan merampingkan jumlah BUMN hingga di bawah 40 BUMN dengan 12 klaster di masa mendatang.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan setelah menutup 7 BUMN sepanjang 2023, tahun ini pihaknya akan kembali menutup perusahaan yang berkinerja tidak sehat atau keuangan perusahaan tidak dapat diperbaiki.

“Tadi saya bilang, kalau misalnya tidak bisa diperbaiki, tidak bisa ditransformasi, kita akan nambah penutupan lagi,” ujarnya, Senin (8/1/2024).

Namun, pihaknya akan mengevaluasi dan mengkaji sejumlah perusahaan kategori sakit hingga sembilan bulan ini. “Tapi kita lagi lihat sampai di 9 bulan ini seperti apa,” sebutnya.

Saat ini perusahaan-perusahaan sakit sedang dikaji oleh Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Ada sebanyak 14 perusahaan yang sedang menjadi pasien PPA.

“Kan banyak di PPA, ada 14 perusahaan lagi yang kita kaji,” pungkasnya.

Adapun 14 BUMN yang jadi pasien PPA di antaranya, PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Persero Batam.

Selanjutnya, ada PT Inti (Persero), Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), PT Indah Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Semen Kupang (Persero), dan PT Primissima (Persero). https://mendapatkankol.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*