
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang akan diselenggarakan pada 5 November 2024 mendatang mulai memunculkan perkembangan politik yang dinamis. Bahkan, Presiden ke-44 AS, Barack Obama, mulai turun tangan dalam membantu wakilnya dahulu yang saat ini menjadi petahana Presiden AS, Joe Biden.
Terbaru, Obama telah me-warning para penasihat Biden untuk meningkatkan upayanya untuk terpilih kembali pada tahun 2024. Pasalnya, Biden sedang berada di tengah rendahnya peringkat kepuasan masyarakat.
“Obama dan Biden membahas kampanye tersebut saat makan siang pribadi di Gedung Putih dalam beberapa bulan terakhir,” lapor Washington Post pada hari Sabtu (6/1/2024) yang dikutip Russia Today.
“Biden akan meningkat dengan memberdayakan orang-orang dalam kampanyenya untuk bertindak tanpa perlu meminta persetujuan Gedung Putih,” jelasnya.
Obama kemudian mengenang keberhasilan kampanyenya pada tahun 2012, ketika para pembantu utamanya mengambil alih operasi pemilihan ulang di seluruh negeri. Ia mengkritik pendekatan Biden yang meninggalkan para penasehatnya di Gedung Putih.
“Obama tidak merujuk pada sesuatu yang spesifik dalam struktur kampanye, namun menyarankan bahwa struktur tersebut perlu bergerak secara agresif karena Trump telah membangun keunggulan yang kuat di antara para kandidat di partainya menjelang pemilihan pendahuluan Partai Republik,” menurut jajak pendapat.
Obama memperingatkan awal tahun ini bahwa Donald Trump bisa menjadi penantang yang lebih tangguh daripada yang disadari oleh banyak anggota Partai Demokrat. Obama dilaporkan tidak hanya mengkhawatirkan lemahnya perolehan suara Biden, namun juga efektivitas struktur kampanyenya.
Manajer kampanye Biden, Julie Chavez Rodrigues, bermarkas di kantor pusat kampanye di Wilmington, Delaware. Sementara itu, para pembantu utamanya seperti Anita Dunn, Jen O’Malley Dillon, Mike Donilon, dan Steve Ricchetti, bekerja di Gedung Putih.
David Axelrod, mantan penasihat senior presiden, bahkan menyarankan agar Biden mempertimbangkan untuk mundur dari kontestasi pilpres AS 2024.
Peringkat Biden mencapai rekor terendah pada akhir tahun 2023, dengan hanya 38% pemilih yang puas dengan kinerjanya, menurut jajak pendapat Washington Post baru-baru ini. Para responden, termasuk mayoritas anggota Partai Demokrat, prihatin dengan usia Biden, serta caranya menangani perang Israel-Hamas. https://cekikikan.com/