Boeing Kembali dalam Sorotan Dunia, Dilarang Terbang Amerika

Jakarta, CNBC Indonesia – Pesawat Boeing 737, kembali menjadi sorotan setelah pesawat Boeing 737 Max 9 yang digunakan Alaska Airlines melakukan pendaratan darurat karena penutup pintu di badan pesawat jebol, Jumat (5/1/2024). Insiden ini memperpanjang deretan catatan hitam pada Boeing.

Diketahui bagian jendela pesawat itu robek sesaat setelah jet lepas landas dari Portland, Oregon, dalam perjalanan ke Ontario, California. Alhasil pilot terpaksa berbalik dan mendarat darurat, dengan seluruh 171 penumpang serta awak.
Buntut dari insiden tersebut,  Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) melarang terbang semua Boeing 737 max 9. Ini dilakukan sampai badan itu meyakini jet itu aman digunakan.

FAA juga  mengeluarkan perintah sementara untuk memeriksa puluhan pesawat Boeing 737 Max 9 setelah insiden pada penerbangan Alaska Airlines. Permasalahan ini menimbulkan kekhawatiran dari pesawat Boeing 737 ini. Lantas bagaimana data historis insiden yang dialami Boeing 737 sejak tahun 2000?

Boeing 737,  pertama kali dioperasikan pada tahun 1967 dan sejak itu telah menjadi pesawat penumpang yang sangat populer. Dari tahun 2000, angka kecelakaan dan korban jiwa pesawat Boeing 737 secara keseluruhan cenderung menurun setiap dekade.

Data Aviation Safety menunjukkan total kecelakaan dengan kondisi hancur total atau musnah (hull losses) yang dialami Boeing 737 sejak 1967 mencapai 234. Data menunjukkan kecelakaan yang dialami pesawat tipe ini mulai menunjukkan perlambatan sejak 2021.

Kecelakaan yang terjadi pada 2023 dengan tidak adanya kecelakaan parah yang tidak dapat diperbaiki tahun lalu. Kendati demikian, awal tahun ini Boeing 737 telah mengalami kecelakaan yang masih dalam proses penyelidikan.

Meskipun kecelakaan pesawat kembali terjadi, penting untuk diingat bahwa keselamatan penerbangan pesawat penumpang telah meningkat secara signifikan sejak pesawat pertama kali terbang pada awal abad ke-20. Pada abad ke-21 ini, angka kecelakaan dan korban jiwa cenderung menurun.

Pada tahun 2000-an, ada 31 kecelakaan yang melibatkan berbagai varian Boeing 737, dengan hanya empat di antaranya tidak melaporkan korban jiwa. Pada tahun 2010-an, angka ini menurun menjadi 20 kecelakaan, termasuk dua kecelakaan fatal pesawat Boeing 737 Max.

Menurut International Air Transport Association (IATA), tingkat kecelakaan fatal pada tahun 2018 adalah 0,28 per 1 juta penerbangan, setara dengan satu kecelakaan fatal per 4,2 juta penerbangan. Meskipun kecelakaan tragis masih terjadi, penerbangan pesawat penumpang tetap menjadi bentuk perjalanan teraman untuk jarak jauh.

Penting untuk memahami bahwa investigasi masih berlangsung untuk setiap insiden di atas, dan informasi tambahan mungkin muncul seiring berjalannya waktu. Pihak berwenang dan produsen pesawat akan bekerja sama dalam menyelidiki penyebab setiap insiden guna meningkatkan keselamatan penerbangan di masa depan.

Boeing Pernah Digrounded di Indonesia

Di Indonesia, Boeing 737 juga pernah dilarang terbang (grounded). Kementerian Perhubungan bahkan pernah melarang beroperasinya pesawat Boeing 737 Max 8 sejak 12 Maret 2019 hingga 27 Desember 2021 atau sekitar 33 bulan.

Grounded dilakukan karena pesawat jenis tersebut mengalami kecelakaan fatal pada 2018. Kecelakaan pada 29 Oktober 2018 melibatkan pesawat 737 Max 8 milik Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang. Pesawat jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 penumpang dan awak tewas.

Hanya lima bulan berselang atau 10 Maret 2019. Pesawat 737 Max 8 Ethiopian Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dan menewaskan 149 penumpang dan 8 awak. Buntut dari kejadian ini, seluruh negara di dunia kemudian melarang pesawat Boeing 737 Max 8 untuk terbang.

Pada 2022, pesawat Boeing 737 juga mengalami beberapa insiden yang mengguncang. Di antarana jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines yang jatuh pada 21 Maret 2022. Insiden ini menewaskan 132 orang didalamnya, termasuk 123 penumpang dan sembilan awak.

Insiden lainnya adalah saat pesawat Boeing 757-200 patah jadi dua di Bandara Aeris, Kosta Rica, April 2022. Pesawat yang dioperasikan perusahaan DHL itu, melakukan pendaratan darurat dan tergelincir di landasan sehingga membuat ekornya terpisah dari badan pesawat dan sayapnya patah.

Salah satu insiden terbesar dalam sejarah Boeing adalah hilangnya Boeing 777-200 MH370. Pesawat milik Malaysia Airlines itu hilang secara misterius pada Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Hingga sembilan tahun berlalu, misteri ini belum bisa dipecahkan.

Insiden Terbaru Boeing 737

Video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan lubang besar di sisi pesawat dan penumpang menggunakan masker oksigen sebelum kembali ke Portland. Mengutip CNBC International, FAA mengatakan bahwa perintah darurat ini akan mempengaruhi sekitar 171 pesawat di seluruh dunia dan berlaku untuk maskapai penerbangan AS serta maskapai yang beroperasi di wilayah AS.

Tidak ada laporan cedera serius dalam insiden tersebut, dengan 171 penumpang dan enam awak di pesawat Alaska Airlines. FAA Administrator Mike Whitaker menyatakan bahwa keselamatan akan terus menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan dan mereka akan membantu penyelidikan National Transportation Safety Board (NTSB) terhadap Alaska Airlines Flight 1282.

Grounding pesawat oleh FAA atau otoritas penerbangan lainnya adalah hal yang langka. Sejak dua kecelakaan fatal yang mengakibatkan pesawat Boeing 737 Max di-grounding secara global hampir lima tahun lalu, FAA telah mengawasi dengan ketat model tersebut. Dua model lain dari seri Max, yang terkecil dan terbesar, belum mendapatkan izin dari agensi untuk masuk ke layanan komersial.

Bagian pesawat yang hilang tampaknya merupakan pintu darurat yang tidak digunakan oleh Alaska Airlines atau maskapai lain dengan konfigurasi tempat duduk yang tidak padat, dan bagian tersebut telah ditutup.

Alaska Airlines telah membatalkan 160 penerbangan yang mempengaruhi 23.000 pelanggan. Penyelidikan dari NTSB sedang berlangsung, dan United Airlines, operator terbesar pesawat ini di AS, juga telah meng-ground seluruh armada 79 pesawat Boeing 737 Max 9 mereka untuk pemeriksaan sesuai dengan persyaratan FAA. https://kesulitanitu.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*